Walikota Binjai Idaham Tersangkut Dalam Korupsi Kepala Sekolah SMA 7 Binjai

 

Setelah melalui proses panjang para guru SMAN 7 Binjai , tiga dari lima guru tersebut melakukan upaya hukum terhadap mutasi tersebut. Mereka menggugat Walikota Binjai M Idaham (foto) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan dengan Nomor Register 67/6/2013/PTUN-Mdn.

Gugatan tersebut telah memasuki sidang perdana di PTUN Jalan Listrik Medan. Agenda persidangan yang diketuai Majelis hakim Liza Valianty SH itu membacakan gugatan pihak penggugat, yakni Drs Ruslianto MPd, Supriadi SPd dan Nofariani Sag.
Ketiga guru mendapat dampingan 26 pengacara yang tergabung dalam Tim Advokasi Serikat Guru Indonesia (SeGI) Kota Medan.

Pada Kamis (1/8), Juru Bicara Tim Advokasi TR Arif Faisal SH mengatakan, sebagai guru yang berada dalam jabatan fungsional, penggugat mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.

Pemutasian terhadap guru berawal dari dibongkarnya dugaan korupsi kepala Sekolah SMA N 7 Binjai Khaidir Nasution, yang juga disebut-sebut sebagai “anak emas” Walikota Binjai.
Khaidir diduga menilep sejumlah dana sekolah dengan total dana sebesar Rp959.792.000 karena dinilai tidak jelas penggunaannya. Antaralain uang komite sekolah TA 2011/2012 Rp300.000.000.
Lalu uang Komite Sekolah (Juli s/d Desember 2012 Rp154.000.000). Uang Komite Sekolah (Januari s/d Maret 2013 Rp77.100.000. Kemudian ada Bantuan Siswa Miskin (Juli s/d Desember 2011 Rp13.650.000.

Bantuan Siswa Miskin (Januari s/d Juni 2012) Rp13.650.000. Bantuan Siswa Miskin (Juli s/d Desember 2012) Rp15.600.000. Bantuan Siswa Miskin (Januari s/d Juni 2013) Rp15.600.000. Dana OSIS Rp40.092.000. Bansos untuk Ruang Kelas Baru (RKB) Rp330.000.000.