Delegasi Kedubes Kerajaan Belanda Kunjungi PTPN III

 
Delegasi Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dalam program Kunjungan kerja ke Sumatera Utara yang dipimpin oleh Siebe Schuur, Kepala Departemen Ekonomi dan Peter Halm, Penasihat Senior Kebijakan Ekonomi didampingi Ony Hindra Kusuma mengunjungi kantor direksi PT Perkebunan Nusantara III jalan Sei Batanghari No 2 Medan pada pukul 15.30 - 17.00 WIB hari Rabu, 18 Desember sebelum bertolak ke kawasan KEK Sei Mangkei esok harinya dan ke pelabuhan Kuala Tanjung.

Didampingi oleh Mailanta Bangun, Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan, Aja Ibrafan, Kepala TI dan Transformasi Bisnis, Deni Mulyawan dan Manajer Kawasan Industri Sei Mangkei, Erwan Pelawi, selaku Direktur Keuangan PTPN III menyambut mereka di ruang kerja direksi.

Siebe Schuur pada pertemuan itu sangat berterima kasih atas dibukanya kesempatan pertemuan yang sangat berharga ini karena ingin bertemu dan melihat secara langsung berbagai kemungkinan untuk menjajaki potensi dan peluang investasi di Sumatera Utara sebagai tindak lanjut dari kegiatan business gathering yang pernah dilakukan tanggal 15-17 Oktober 2014 lalu di Pulau Nias yang digagas oleh Pemprovsu khususnya oleh badan penanaman modal dan promosi.

Schuur mengatakan sangat ingin mengetahui lebih dekat tentang perkembangan percepatan pembangunan dan segala sarana terkait pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pusat pelabuhan yang akan mengekspor CPO ke luar negeri dan pembangunan kawasan ekonomi khusus Sei mangkei yang menjadi salah satu pilar program pembangunan kekuatan ekonomi di Indonesia bagian barat. Lebih jauh mereka juga ingin sekali mendengar secara langsung bagaimana program pemberdayaan yang telah dibangun dengan para petani di sekitar kawasan ekonomi khusus tersebut kerjasama antara PTPN III dengan IDH, RSPO dan PT Unilever.

Erwan menyambut baik kunjungan kerja tersebut dan berterima kasih atas dipilihnya PTPN III sebagai induk holding company 14 PTPN di Indonesia oleh kedutaan besar Belanda dalam prospek bisnis ke depan nantinya. PTPN III sendiri telah menerima lima sertifikat dari RSPO sebagai tanda bahwa proses bisnis kelapa sawit telah memenuhi prosedur yang pro lingkungan berstandar internasional yang sangat diinginkan sebagai syarat sustainability business untuk ekspor CPO ke Eropa. Schuur memuji upaya penerapan bisnis yang ramah lingkungan berstandar RSPO karena sangat penting demi berjalannya bisnis ke depan secara berkesinambungan.(alek/Admin)