
Jakrta-Sulimah, 35 tahun, berkali-kali membuka tutup panci untuk memastikan air yang ia jerang sudah mendidih pada Rabu lalu. Panci yang menghitam karena jelaga itu dibakar di atas tungku dari tumpukan batu bata. Bahan bakarnya kayu dan asapnya membubung hingga masuk ke rumah mereka yang persis di depan tungku.
Rumah Sulimah berada di kolong jembatan rel kereta api di Jalan Manggarai Selatan I, Jakarta Selatan. Rumah panggung yang dindingnya terbuat dari lapisan kardus bekas itu berukuran sekitar 3 x 3 meter. Tinggi rumah hanya sekitar 2 meter, yang ditopang empat pilar bambu kuning berdiameter 10 sentimeter. Atapnya dibuat dari lapisan asbes dan genting bekas.
Di dalam rumah itu ada sehelai tikar terbentang di lantai. Seorang bocah tertidur pulas di atasnya, tak terusik oleh asap dan tumpukan baju kotor yang mengelilinginya. “Rina sudah dua hari badannya panas,” kata Sulimah tentang bocah itu.

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !