Ada Cukong Bernyali Lakukan Ilegal Loging Ditaput

 
Meski Pemerintah telah  melarang penebangan kayu di kawasan hutan, namun masih saja ada oknum cukong bernyali melakukan aksi penebangan kayu secara illegal di Huta Sitahoan, Nagori Simpangan Bolon, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon (Girsip), Kabupaten Simalungun.

Informasi yang diperoleh Rabu (26/10), oknum cukong yang bermain tersebut berdalih bahwa kayu yang ditebangi mau digunakan untuk Program TNI. Dan hal itu diakui oleh seorang pekerja dan masyarakat setempat.

“Saya pernah tanya Pak Tarigan selaku cukong (Toke) peruntukan kayu itu, katanya mau digunakan untuk program TNI. Awalnya dia  bilang hanya kayu bulat ukuran kecil, tapi yang terjadi di lapangan,  yang ditebang kayu bulat ukuran besar.  Jadi kita pun heran, untuk diapakan kayu itu?” tutur salah seorang warga, M Saragih.
Dia juga mengatakan kalau kayu yang ditebangi diambil dari kawasan hutan Sitahoan, dan sudah berlangsung selama seminggu.

“Yang kami tau warga di sini, lokasi penebangan dilakukan oleh bermarga Tarigan, masih di kawasan hutan.  Tidak tau lah sudah ada izin penebangannya, atau belum. Padahal yang saya tau, Kodam I/BB sedang giat-giatnya melakukan kegiatan Toba Go Green,” ungkap Saragih.
Terpisah, seorang pekerja yang engan menyebut namanya, mengakui bahwa cukong mereka adalah bermarga Tarigan, warga Kota Siantar.
“Toke kami bermarga Tarigan, orang Siantar. Kayu ini mau dibawa ke Kodim, ada  program TNI,”  ujar pekerja dengan nada menakut-nakuti.

Ketika disingung program TNI itu apa, oknum pekerja ini tidak dapat menjelaskan. Hanya saja dia mengatakan kayu mau dibawa ke seluruh Kodim di wilayah Sumut. “Bukan hanya satu Kodim, tapi beberapa di daerah Sumut ini,” ujar pria tergolong sudah tua  itu.
Amatan di lapangan, kayu di sepanjang pingiran jalan Huta Sitahoan, dari Simpangan Bolon hinga ke Simpang Pos Kehutanan Pondok Bulu, habis dirambah oleh cukong kayu. Kayu bulat tersebut diangkut mengunakan truck Colt Diesel.

Uniknya, meski penebangan kayu diketahui oleh petugas Kehutanan setempat, namun sepertinya mereka tidak ada melakukan tindakan pelarangan. Sehinga, kuat dugaan bahwa pegawai Kehutanan juga mendapat jatah dari ‘permainan’ ini.