Predisen PHP, Aldien Pinem : ANDA GOLPUT PADA PEMILU 2014 MUSUH ANDA AKAN MENANG

Medan, AwasiOnline.com
Dalam pelaksanaan pemilu legislative tanggal 9 april 2014 ini diprediksi suara golput akan menjad meningkat. Hal ini terjadi karena kepercayaan masyarakat terhadap calon legislatife tersebut tidak membela kepentingan rakyat. Kondisi ini diakibatkan sistem pemilu yang saat ini tidak mencerminkan demokrasi yang berkeadilan sesuai dengan pancasila yang dilandasi dengan musyawarah dan mufakat.

Jika kita perhatikan UU sebagai pelaksana pemilu 2014 ini bersifat kompetitif yang hal ini dapat dilihat dari UU No. 15 Tahun 2011 tentang penyelenggaraan Pemilihan Umum dan UU No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum DPR, DPD dan DPRD.

Dalam pelasanaan pemilu legislative tanggal 9 April 2014, Partai Politik yang menjadi peserta pemilu yang telah ditetapkan oleh KPU adalah Partai NASDEM (1), PKB(2), PKS(3), PDIP(4), GOLKAR(5), GERINDRA(6), DEMOKRAT(7), PAN(8), PPP(9), HANURA(10), PDA(11), PNA(12), PA(13), PBB(14), dan PKPI(15).

Partai politik yang ikut dalam pemilu legislative tahun 2014 berjumlah 15 partai politik yang memperebutkan 19.699 kursi dari 2.471 daerah pemilihan umum dengan rincian 560 kursi DPR RI, 132 kursi DPD, 2.112 kursi untuk DPRD provinsi dan untuk DPRD Kota/Kabupaten sejumlah 16.895 kursi. Dalam memperebutkan kursi tersebut yang bersaing calon legislative lebih kurang 200.000 orang.

Untuk memilih DPD kota dan kabupaten, DPRD Provinsi, DPR RI di seluruh Indonesia dengan kondisi politik yang saat ini terlihat dipublik seolah-olah kinerja DPR untuk membela kepentingan rakyat tidak terlihat dan juga praktek korupsi baik DPR Pusat maupun DPR Daerah.

Situasi  dan kondisi inilah yang mencipkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap calon anggota legislative yang akan dipilih karena masyarakat memberikan penilaian “Dipilih pun tak ada artinya” karena dinilai anggota legislative tersebut hanya ingin memperkaya diri sendiri dan memperkaya kelompoknya serta memperkaya partainya. Jika masyarakat berpedoman dengan kebencian tersebut maka masyarakat lebih memilih menjadi golongan putih (tidak mempergunakan haknya).

Jika anda tidak memilih pada pemilu 2014 ini dan suara anda menjadi abstain tentu ini berdampak akan merugikan kehidupan berpolitik yang dimiliki. Baik juga dia politik spiritualis dan maupun ideologis dan juga cita-cita bisnis, maka lawan politik anda akan menang.

Jika anda golput, maka anda menambah suara pemilih untuk lawan anda dan juga menambah jumlah presentase suara lawan. Sebab lawan politik anda menyatukan diri untuk tidak golput karena mereka mempunyai cita-cita tujuan terselubung di NKRI yang mempunyai maksud dan tujuan kedepan membentuk tatanan peraturan yang akan dibuat oleh lawan politik anda dengan kebijakan legislasi yang isi peraturan  tersebut merugikan eksistensi anda sebagai publik figure politikus.(Damanik)